Merawat Hubungan Keluarga

Terkadang dalam kehidupan sehari-hari, kita mendapatkan sebuah kenyataan dalam lingkungan masyarakat bahwa ada orang yang memutuskan hubungan keluarga hanya persoalan sepele. Mereka tidak bertegur sapa untuk waktu yang lama bahkan saling mendendam didalam hatinya. Ada orang tua tidak mengakui anaknya gara-gara anaknya terlibat kasus pencurian, dan sebaliknya ada seorang anak memuutuskan hubungan keluarga gara-gara ibunya atau orangtuanya miskin. Dan masih banyak lagi kasus-kasus sepele yang menyebabkan seseorang memutuskan hubungan persaudaraan dan kekeluargaan.

Memutuskan hubungan keluarga merupakan perbuatan yang sangat dilaknat oleh Allah, bahkan Rasulullah Saw pernah bersabda, “Bahwa orang yang memutuskan hubungan keluarga tidak akan masuk surga” [1].

Memutuskan hubungan keluarga adalah bentuk pengingkaran terhadap keimanan kepada Allah, dan hanya mereka yang tidak beriman kepada Allah lah yang berani melakukan perbuatan memeutuskan hubungan keluarga. Rasulullah Saw bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia menghubungkan tali silaturahmi (persaudaraan).”[2]

Renungkanlah bahwa dalam kondisi tertentu, terkadang kita akan membutuhkan pertolongan dan bantuan saudara-saudara kita, apa jadinya jika dalam kondisi tersebut, hanya saudara kita itulah yang dapat membantu dan menolong kita? Tidak kah kita merasa malu? Sadarilah dengan menyambung Silaturahmi, sejatinya ada keberkahan didalamnya.

Rasulullah Saw mengatakan bahwa, “Barangsiapa ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka sambungkanlah sanak keluarganya.”[3]

Allah telah memerintahkan kepada kita untuk mempererat tali persaudaraan, “dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain dan (peliharalah) hubungan persaudaraan.” (QS An-Nisaa (4): 1)

Al Faqih As Samarqandi pernah berkata, mempererat tali silaturahmi akan memperoleh keuntungan yaitu; [4]

  1. Memperoleh keridhaan Allah, karena silaturahmi adalah perintah-Nya,
  2. Menggembirakan sanak keluarga;
  3. Para malaikat bergembira;
  4. Mendapatkan pujian yang baik dari segenap kaum muslimin;
  5. Membuat sedih iblis yang terkutuk;
  6. Menambah keberkahan umur;
  7. Menambah berkah dalam rezekinya; 
  8. Menyenangkan orang-orang yang telah meninggal dunia, karena nenek moyang akan merasa senang dengan adanya silaturahmi yang dilakukan oleh anak cucunya;
  9. Menambah kasih sayang;

Menambah pahala setelah ia mati, karena mereka tetap mendoakannya walaupun ia telah mati selama mereka ingat kebaikan yang ia lakukan buat mereka


[1] Hadits Al Bukhari

[2] Hadits Bukhari dan Muslim

[3] Hadits Muslim

[4] Tanbihul Ghafilin., Al faqih Laits As Samarqandi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *