Baru Pertengahan Tahun 2022, Kekerasan Seksual Terhadap Anak di Banten Meningkat

Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh tepat pada hari sabtu, 23 Juli 2022 menjadi momen yang membahagiakan untuk anak-anak di Indonesia, khususnya di Banten. Berbagai rangkaian kegiatan untuk memperingati hari anak dilaksanakan di berbagai daerah di Banten. Setelah melewati masa pandemi, dua tahun terakhir hari anak diperingati dengan kondisi yang cukup prihatin, di sebagian besar daerah di Banten banyak sekali ucapan belasungkawa atas wafatnya anak-anak dan saudara-saudara kita yang menjadi korban Covid-19.  

Inilah Akibat Negatif Penggunaan Media Digital Bagi Anak Usia Dini

Serang, amalinsani.org. Dilansir dari amalinsani.org, Dr. Neka Fitriyah dalam paparan Materinya mengatakan, “Orangtua dan anak pada umumnya adalah wujud dari perbedaan antar generasi. Masing-masing generasi dengan nilai budaya dan pola perilakunya menunjukkan karakteristik yang khas dalam kehidupan sosial anggotanya. Adanya gap antara nilai – nilai ideal yang diajarkan oleh generasi sebelumnya dengan realitas yang dihadapi oleh generasi sekarang. Perkembangan teknologi, perubahan budaya serta nilai-nilai sosial masyarakat mempengaruhi hubungan komunikasi orang tua kepada anak.” demikian diungkap oleh Dosen Fisip Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten dalam penyampaian materi pada Webinar Nasional Series The Power of Parenting, Kamis (11/11/2021)

Neka menambahkan, “Kemajuan teknologi telah melahirkan apa yang disebut sebagai “media-literate kids”, anak-anak yang melek media. Mereka adalah anak-anak yang tumbuh dan berkembang dalam lingkungan media digital (Ibrahim, 2011). Tidak ada yang mampu menandingi kemampuan teknologi dan media dalam mempengaruhi cara berpikir dan perilaku anak.”

4 Strategi Membangun Pola Asuh Anak Disabilitas yang Jarang di Ketahui

Kota Serang.  “Di masa pandemi yang merupakan bencana non alam, di mana anak merupakan Kelompok paling rentan terlebih anak Disabilitas yang merupakan amanah dan anugerah dari Alloh SWT, maka di harapkan dalam menyikapinya terutama dalam pola asuh anak di masa pandemi orang tua akan selalu dalam menciptakan lingkungan yang aman,nyaman dan menyenangkan bagi anak.” Demikian diungkap oleh Hj. Kurota Akyun saat didaulat menjadi Keynote Speaker dalam Webinar Nasional Series The Power of Parenting yang digelar oleh Amal Insani Foundation, Kamis (4/11/2021)

“Orang tua harus terus  berpikir positif artinya dapat menjaga suasana hati ,pengendalian emosi sehingga  anak anak Disabilitas di pastikan bahagia dalam keluarga. Orang tua harus terus bersabar dan menyadari bahwa Alloh menitipkan malaikat malaikat kecil yang memiliki banyak kelebihan”. tutur Hj Kurota Akyun yang juga menjabat sebagai Ketua LPA Kab. Serang

6 Penyebab Terjadinya Konflik Rumah Tangga di Masa Pandemi

Serang, amalinsani.org. “Tujuan lain dari pernikahan dalam perspektif agama adalah untuk Menjaga kehormatan, Menjalankan perintah agama, Bekerjasama untuk mewujudkan impian hidup; dan Hidup bersama orang terkasih.” ungkap Hj. Fathonah yang juga dikenal sebagai pakar Fiqih dalam Webinar Nasional Mengatasi Konflik Rumah Tangga di Masa Pandemi yang digelar oleh Amal Insani Foundation, Kamis (28/10/2021)

Dalam makalahnya yang berjudul, Konflik Rumah Tangga dan Solusinya Dalam Perspektif Fiqh  Hj. Fathonah mengatakan bahwa tujuan pernikahan adalah untuk membina keluarga yang bahagia, yaitu sakinah,mawaddah wa rohmah.

Biografi KH. Muhammad Al-Maghfur


Dilansir dari media Pesantren.laduni.id, berikut ini kami kabarkan kembali Biografi seorang Ulama kharismatik yang berasal dari Cianjur, yang merupakan ayah kandung dari Pimpinan Majelis Taklim Amal Insani, Ustadzah Ai Judiyyah.

KH. Muhammad Al-Maghfur lahir pada tahun tahun 1928 M di kampung Nyalempet, Cilaku, Cianjur, Jawa Barat. Beliau merupak putra dari pasangan H. Sukandi bin H. Mansur dan Hj. Umi Kulsum binti H. Nawawi.

Ayah beliau, H. Sukandi berasal dari Cilaku. Sedangkan kakeknya, H. Mansur dikenal sebagai tokoh masyarakat yang ahli bertani padi. Dan, yang disebut beras Cianjur pada mulanya berasal dari Cilaku dan Jamudipa.

Ibunya beliau merupakan turunan dari H. Nawawi yang juga seorang Tubagus keturunan Sultan Banten. Berdasarkan riwayat keluarga, H. Nawawi mengembara dari Garut ke Cianjur, lalu menikah dengan wanita asli Nyalempet.

Hal ini sesuai dengan cerita dalam babad Banten bahwa keturunan Kesultanan Banten banyak yang pindah ke Garut, Jawa Barat dengan menyembuyikan identitasnya untuk menghindari intervensi Pemerintah Kolonial Belanda. Makam H. Nawawi terdapat di bukit kecil antara kampung Geger dan kampung Nyalempet. Penduduk menyebutnya Pasir Pogor.

Perginya sang Kekasih

Subuh hari itu tak seperti biasanya, udara yang sejuk pun tak membangkitkan selera. Para sahabat Rasulullah tertegun sedih karena melihat mimbar itu masih kosong. Mimbar yang setiap hari digunakan Rasulullah, kali ini tak ditempati oleh beliau. Mata teduh dan sapaan halus dari Rasulullah yang setiap kali bisa dinikmati oleh sahabat, pagi ini tiada. Senyum yang

Ilmu dari Segelas Air

Manusia akan dibedakan derajatnya hanya dengan satu gelas air. Orang yang punya ilmu dia mengambil gelas dengan tangan kanannya.Maka dia mendapat satu pahala,karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Makanlah dengan tangan kanan.” (HR. Muslim). Dan ketika akan meneguknya dia mengatakan, “Bismillah”maka dia mendapat dua pahala, karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Ucapkan Bismillah.”

Merawat Hubungan Keluarga

Terkadang dalam kehidupan sehari-hari, kita mendapatkan sebuah kenyataan dalam lingkungan masyarakat bahwa ada orang yang memutuskan hubungan keluarga hanya persoalan sepele. Mereka tidak bertegur sapa untuk waktu yang lama bahkan saling mendendam didalam hatinya. Ada orang tua tidak mengakui anaknya gara-gara anaknya terlibat kasus pencurian, dan sebaliknya ada seorang anak memuutuskan hubungan keluarga gara-gara ibunya atau orangtuanya miskin. Dan masih banyak lagi kasus-kasus sepele yang menyebabkan seseorang memutuskan hubungan persaudaraan dan kekeluargaan.

Jangan Biasakan Berprasangka Buruk

Ketahuilah bahwa Berfikir positif (positive thingking) itu jauh lebih baik daripada kita terjerumus kedalam prasangka buruk. Jika anda selalu terbawa nafsu untuk berprasangka buruk, maka sadarlah bahwa anda sedang menggali lubang kerusakan dan kebinasaan sendiri. Orang yang selalu berprasangka buruk, hidupnya tidak akan tenang, hati dan pikirannya akan selalu diliputi kegelisahan, matanya tidak akan bisa